Tepatnya pada hari kesepuluh dalam bulan suci Muharram menjadi insiden paling memilukan dalam sejarah Islam. Padang Karbala menjadi saksi pembantaian atas Hussein RA dan 72 anggota keluarga Nabi oleh pasukan Yazid bin Muawwiyah.
Hussein menuntut keluarga Muawiyah mengembalikan kekuasaan kepada kaum Muslimin sebagaimana kesepakatan. Hasan ra menyerahkan kekuasaan kepada Muawiyyah demi mencegah pertumpahan darah lebih lanjut dengan konsesi Muawiyah tidak menyerahkan kekuasaan setelahnya kepada anggota keluarganya. Namun Muawiyyah tidak menepati janjinya dan ali-alih menyerahkan kekuasaan kepada anaknya, Yazid.
Menolak nasehat Abdullah Bin Abbas RA, Hussein beserta keluarga berangkat ke Kufah demi menerima tawaran penduduknya untuk menentang kezaliman Zayid. Rombongan Hussein dicegat di Karbala dan peristiwa memilukanpun terjadi. 72 anggota keluarga Hussein beserta 82 pengikutnya. Ini artinya, sejumlah besar keluarga Nabi SAW dibinasakan oleh para penjahat.
Insiden Karbala bukan hanya tragedi bagi para pemeluk Syiah, akan tetapi juga seluruh kaum Muslimin. Cucu kesayangan Nabi Muhammad SAW dan sejumlah besar ahlul bait yang disucikan dibantai tanpa ampun. Kepala mereka yang terpenggal diarak dari Kufah hingga Damaskus.
Apabila tragedi Karbala bagi Syiah menjadi faktor perpecahan dan bangkitnya ideologi kebencian namun sebaliknya Sunni menjadikan kisah pilu ini sebagai faktor pemersatu dan pengingat duka sejarah yang tak terhapuskan. Namun demikian, kita sepenuhnya memahami peradaban (Islam) tidak dapat dibangun dari kebencian dan dendam sejarah.
Kala itu, semua kaum Muslimin mengutuk tindakan biadab Yazid dan sekutunya. Kutukan yang diabadikan dalam syair-syair sejarah. Khalifah Mutawakkil dari Bani Abbasiyah membangun monumen sejarah di Karbala dan selanjutnya direnovasi berturut-turut oleh dinasti Buweyhid, Sultan Saljuk, Malikshah, Ghazan Muhammad dari Ilkhanid dan terakhir, Khalifah Usmani, Murad III. Oleh : Ahmad Dzakirin.
Simak Juga :
10 Tempat Wisata di Dunia yang Sayang Jika Anda Lewatkan
6 Berlian Kuning Paling Besar dan Terkenal Sejagat Raya
5 Satwa yang Memiliki Kemampuan Paling Luar Biasa di Dunia
Hussein menuntut keluarga Muawiyah mengembalikan kekuasaan kepada kaum Muslimin sebagaimana kesepakatan. Hasan ra menyerahkan kekuasaan kepada Muawiyyah demi mencegah pertumpahan darah lebih lanjut dengan konsesi Muawiyah tidak menyerahkan kekuasaan setelahnya kepada anggota keluarganya. Namun Muawiyyah tidak menepati janjinya dan ali-alih menyerahkan kekuasaan kepada anaknya, Yazid.
Menolak nasehat Abdullah Bin Abbas RA, Hussein beserta keluarga berangkat ke Kufah demi menerima tawaran penduduknya untuk menentang kezaliman Zayid. Rombongan Hussein dicegat di Karbala dan peristiwa memilukanpun terjadi. 72 anggota keluarga Hussein beserta 82 pengikutnya. Ini artinya, sejumlah besar keluarga Nabi SAW dibinasakan oleh para penjahat.
Insiden Karbala bukan hanya tragedi bagi para pemeluk Syiah, akan tetapi juga seluruh kaum Muslimin. Cucu kesayangan Nabi Muhammad SAW dan sejumlah besar ahlul bait yang disucikan dibantai tanpa ampun. Kepala mereka yang terpenggal diarak dari Kufah hingga Damaskus.
Apabila tragedi Karbala bagi Syiah menjadi faktor perpecahan dan bangkitnya ideologi kebencian namun sebaliknya Sunni menjadikan kisah pilu ini sebagai faktor pemersatu dan pengingat duka sejarah yang tak terhapuskan. Namun demikian, kita sepenuhnya memahami peradaban (Islam) tidak dapat dibangun dari kebencian dan dendam sejarah.
Kala itu, semua kaum Muslimin mengutuk tindakan biadab Yazid dan sekutunya. Kutukan yang diabadikan dalam syair-syair sejarah. Khalifah Mutawakkil dari Bani Abbasiyah membangun monumen sejarah di Karbala dan selanjutnya direnovasi berturut-turut oleh dinasti Buweyhid, Sultan Saljuk, Malikshah, Ghazan Muhammad dari Ilkhanid dan terakhir, Khalifah Usmani, Murad III. Oleh : Ahmad Dzakirin.
Simak Juga :
10 Tempat Wisata di Dunia yang Sayang Jika Anda Lewatkan
6 Berlian Kuning Paling Besar dan Terkenal Sejagat Raya
5 Satwa yang Memiliki Kemampuan Paling Luar Biasa di Dunia
Demikian artikel tentang Inilah Tragedi Karbala Dalam Versi Sunni Rating: 5 Reviewer: oe! - ItemReviewed: Inilah Tragedi Karbala Dalam Versi Sunni. Jangan lupa untuk berkunjung kembali.Hello My name is Agus Wandi, but people call me Wandi. Here is my homepage: onedeeaja.blogspot.com. I live in Indonesian, NM and work as an CEO at Basa-Basi.Agus Wandi—Artikel Review Rating: 5 out of 5 based on 7999999 reviews.
Apabila tragedi Karbala bagi Syiah menjadi faktor perpecahan dan bangkitnya ideologi kebecian . . .
ReplyDeletemaaf anda tidak tahu mengenai syiah ko malah berkomentar tentang syiah. tolong kaji dulu dong, jangan posting2 aja. kejadian karbala bagi syiah adalah sebuah semangat persatuan bagi kami untuk bangkit melawan para musuh Allah swt. lihat di negeri2 timteng, mereka bangkit karena di dada mereka terdapat al-Hussain yang menuntut kebenaran. kalo anda katakan, karbala menjadi semangat persatuan bagi kaum sunni, tapi selama ini yang selalu memperingati para syiah. dan sedikit sekali, bahkan hanya 0 ,...% sunni di indonesia yang tahu mengenai karbala. jangan asal ngepost. awas loh, yang anda post dipertanggung jawabkan nantinya..............
Klo sunni ada kok cuman tdk seperti syiah peringatanya . . . Tdk seextrim syiah . . . Bahkan orang sunni sebelum mendoakan keluarga sendiri selalu diawali mendoakan nabi dan keluarga keluarganya melalui tawasul ( membaca Alfatihah ) ajaran ini sudah ada dr dulu bahkan semua sunni ketika berdoa selalu diawali dg tawassul ke pada nabi dan keluarganya . . . Begiru pula dalam sunni ada acara pengkajian & pembacaan kitab maulid barzanji yang berisi sejarah nabi . . . Begitu lah . . . Jangan mengisi hati kita penuh emosi . . . Sebab emosi hanya menimbulkan gejolak kebencian gejolak perpecahan sehingga setan tertwa melihat keturunan nabi adam bertumpah darah . . . Wassalamualaikum
DeleteSaya bukanlah orang syiah tp setelah saya membaca sejarah tentang tragedi pembantaian di karbala versi yang lumayan detail....saya jadi sedih membayangkannya...dalam hati kemudian berkata "tak heran orang syiah sangat mencintai sayyidina Ali Ra dan sayyidina Husein Ra serta keluarga,keturunan Nabi Muhammad SAW...untuk masalah pengekspresian cinta terhadap ahlul bait saya tidak akan berkomentar...tp saya sangat senang dengan rasa cinta orang syiah terhadap keluarga Nabi Muhammad SAW dan keturunannya dengan rasa cinta yang murni tidak bercampur dengan hal yang lain.
DeleteTerlalu mendewakan husain..sebaik2 manusia ada Muhammad SAW. Muhammad yang Nabi bukan Husain. Jangan berlebihan,nanti salah alamat
DeleteTerlalu mendewakan husain..sebaik2 manusia ada Muhammad SAW. Muhammad yang Nabi bukan Husain. Jangan berlebihan,nanti salah alamat
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteSYIAH SESAT
ReplyDeleteYang sesat adalah yang tidak mengakui Allah adalah yang Maha Esa yang sesat tidak mengakui hari akhir yg sesat yang tdk mengakui Nabi Muhammad SAW yg tdk mencintai sahabat dan keluarga beliau
ReplyDeleteSyiah kafir.ngaku islam tapi akidahya rusak
ReplyDeleteSyiah kafir.ngaku islam tapi akidahya rusak
ReplyDeleteShyiah, sunni , muhammadiah, nu dll . Ada satu yg saya ingin tanyakan kepada kalian . ! Adilkah jika semua kariyawan bekerja baik dan semua mengikuti aturan dengan baik . Namun pada akhirnya yg mendapat upah kerja hanya yg mengakuin bos nya . Yg tidak mengakui bos nya tidak dapt upah . Sedangkan kita semua sma2 bekerja dengan baik kita sama2 taat pada aturan . Adil atau tidak ? Begitupun dengan pemahaman yg menjadi perpecahan dalam fikiran kalian. Baik dan buruk tuhan yg menciptakan . Tuhan kalian maha gaib . Apa.kalian tau kehendak tuhan kalian . Apakalian merasa dekT dan tau penilaiian tuhan kalian . Jibril mana yg mendatangai kalian dan memberi tahun si A baik dan si B buruk . Untuk belajar tentang jalan nya kita butuh nalar yg tinggi karena jalannya penuh dengan mistri kekuasaanya . TRIMAKASIH PARA PENILAI / WAKIL TUHAN DALAM.MENILAI
ReplyDeleteSaya seorang Muslim tidak akan menilai, akan tetapi ingin bertanya :
ReplyDelete1. Mengapa bisa terjadi pemahaman Agama yg semula hanya satu Mahzab, tapi kemudian
menjadi terpecah2 dalam beberapa paham ?
Tak terkecuali terjadi pula pada pemahaman kaum Nasrani ?
2. Jika kemudian perbedaan pemahaman tersebut menyebabkan terjadinya saling serang dan bahkan saling bunuh, padahal inti ajaran Agama itu bukankah utk mengajarkan bagaimana ahklak manusia dalam bertakwa kepada khaliknya (Tuhan) dan bagaimana membina/mengajarkan ahklak manusia dlm berhubungan dgn sesama manusia agar harmonis ?
3. Apakah memang ini sudah ketentuan ALLAH Swt. atas umat manusia di Dunia ini ?
Karena (kata orang yg ber-IMAN) apapun yg terjadi di Dunia ini PASTI atas kehendak ALLAH Swt dan atas seijin-NYA.
4. Jika KEBENARAN itu hanya milik ALLAH Swt. maka sesungguhnya manusia itu tidak ada yg benar, melainkan yg ada hanya manusia BAIK dan manusia BURUK !?
Akan tetapi baik dan buruk itu juga RELATIF, oleh krn dari sudut mana manusia melihatnya.
5. Mungkinkah umat manusia yg terdiri dari bermacam bangsa/etnis ini bisa bersatu atau dipersatukan oleh kekuatan ALLAH Swt
Sebelum terlanjur mndapat azab d neraka sadar n bertobatlah wahai engkau kaum syiah...
ReplyDeleteSyiah itu keji kawan...
ReplyDeleteTinggalkanlah aliran yg mmbuatmu sesat itu kawan..
Syiah itu kotor
Syiah itu pemfitnah
Syiah itu menyimpang..
Syiah itu ajaranya tak bermoral..
Sblum kalian menyesal d akhirat nanti marilah kita kmbali k jalan yg benar n tingglkanlah ajaran syiah.. Sesama kaum muslim kita smua adlh saudara..